Tempat Khusus Ibukota (DKI) Jakarta resmi berganti nama menjadi Tempat Khusus Jakarta (DKJ). Agenda perpindahan Ibukota Nusantara akan dimulai pada Juli 2024. Melalui perpindahan ini, karenanya Jakarta sepenuhnya menjadi pusat perekonomian Indonesia sehingga tempat sekitarnya terpenting wilayah timur Jakarta memiliki potensi besar menjadi kota metropolitan selanjutnya.
Sebuah kota seyogyanya bisa disebut sebagai kota metropolitan selama memenuhi sebagian aspek dan ketetapan. Mulai dari adanya infrastruktur yang maju dan kencang, populasi yang besar, pusat perekonomian, peradaban beraneka, teknologi berkembang, hingga pusat kebudayaan dan pendidikan. Seluruh ketetapan hal yang demikian malah sudah dipenuhi oleh koridor timur Jakarta terpenting Kota Jababeka yang semenjak permulaan dioptimalkan oleh PT Jababeka Tbk di tahun 1989.
Koridor Timur Jakarta terpenting Kota Jababeka yang memiliki infrastruktur yang maju dan sedang melaksanakan transformasi menjadi wilayah Transit Oriented Development (TOD City). Saat ini sudah terbangun sejumlah infrastruktur di sekitar Kota Jababeka seperti jalan tol adalah Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated atau Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ), Becakayu, Sunter-Pulo Gebang, Cikampek Selatan/Cikampek II, dan Jakarta Outer Ring Road/JORR 2.
Khusus saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang yang nantinya akan berhenti di tengah Kota Jababeka sehingga aksesibilitas dan konektivitas masyarakat dari dan menuju kota jababeka akan lebih gampang, tentunya hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Jababeka.
Selain itu, wilayah ini juga terhubung mahjong ways dengan Commuter line (KRL) yang dilengkapi dengan dengan jalur double-double track (Manggarai-Cikarang), Pelabuhan Patimban, serta dekat dengan Bandar Udara Kertajati
“Sejajar dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Jababeka yang kencang dan menjanjikan, populasi di wilayah ini juga terus meningkat salah satunya lantaran lapangan kerja yang melimpah. Beberapa besar populasi yang menetap di Kota Jababeka adalah pekerja di wilayah hal yang demikian. Kota ini sendiri didominasi oleh perusahaan multinasional sehingga banyak pekerja ekspatriat yang memilih tinggal dan menetap di sini,” papar Ferry Thahir, Senior General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence.
Kota Jababeka sendiri saat ini didominasi lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional oleh karena itu banyak juga pekerja ekspatriat asal Korea, Jepang, China, Taiwan yang memilih tinggal dan menetap di Kota Jababeka, sedikitnya sudah lebih dari 30 negara mancanegara yang memiliki bisnis di wilayah ini.
Kesibukan Bisnis
Dalam upaya mensupport aktivitas bisnis bertaraf internasional di Kota Jababeka, PT Jababeka,tbk menyediakan fasilitas kota kelas dunia mulai dari pendidikan hingga kesehatan seperti President University dan puluhan fasilitas kesehatan yang tersebar di Kota Jababeka.
Kota Jababeka juga memiliki Fabrication Laboratory yang berkolaborasi dengan BRIN Untuk merancang dan melaksanakan program riset, pengembangan dan pemanfaatan teknologi, serta temuan yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Dimana Fabrication Laboratory atau Fablab ini menjadi embrio dari proyek Silicon Valley Jababeka yang dikenal dengan Correctio.
Fablab Jababeka malah sudah terdaftar menjadi salah satu jaringan fablab internasional di dunia dan menjadikannya salah satu satelit PIDI 4.0 Indonesia.
PT Jababeka,tbk selaku pengembang tidak hanya berfokus pada sektor ekonomi tetapi juga memiliki komitmen untuk mewujudkan kehidupan yang lebih bagus bagi masyarakat dengan mengamati aspek lainnya seperti sosial dan lingkungan.
Dari aspek lingkungan Jababeka memiliki luas sebesar 5600 Ha, dimana lebih dari 15% diantaranya adalah ruang terbuka hijau yang menjadi penyaring udara alami sekalian menjadi paru-paru kota. Khusus lagi saat ini Jababeka juga sudah memiliki Lapangan golf seluas 70 Hektar yang menjadi Oasis di Timur Jakarta.
Kota Jababeka terlihat sungguh-sungguh hijau dan asri, hal ini berbanding terbalik dengan pandangan masyarakat yang menganggap wilayah dengan aktivitas industri yang polutif.
Kota Jababeka juga sungguh-sungguh mengamati air sebagai kebutuhan dasar masyarakat dengan menyediakan fasilitas water treatment plant serta waste water treatment plant yang kapabel mengolah dan menyuplai air bersih ke semua kota Jababeka.
Tidak hanya itu Kota Jababeka juga sudah memakai kekuatan listrik terbarukan adalah dengan pemakaian PLTS di sejumlah fasilitas kotanya, sehingga bisa ikut serta serta dalam penekanan jumlah karbon di dalam wilayah.